Empiris
Temulawak merupakan kluarga Zingeberaceae yang paling sering digunakan untuk obat. Senyawa aktif berkhasiat obat paling banyak berkumpul di dalam rimpang. Temulawak digunakan untuk mengobati hepatitis, radang hati, radang empedu, radang ginjal, batu empedu, kurang nafsu makan, diare, wasir, melancarkan asi, dan kolesterol tinggi. Ramuan temulawak yang dikonsumsi secara teratur bisa menjaga kesehatan organ liver.
Antikolesterol, Antistroke
Hasil riset WHO: 52% penderita kolesterol di atas usia 40 tahun beresiko terkena serangan penyakit jantung dan stroke saat berusia di atas 50 tahun. Namun dapat dijinakkan dengan rutin mengonsumsi temulawak. Secara tidak sengaja dr. Nyoman Kertia menemukan keampuhan temulawak terhadap kolesterol saat meneliti temulawak sebagai pengusir peradangan ostheoarthrutus, radang sendi.
Temulawak merupakan salah satu dari sedikit herbal Indonesia yang sudah termasuk fitofarmaka. Artinya kemananan konsumen terjamin karena sudah teruji klinis. Khasiat temulawak sudah bisa dipertanggungjawabkan. Dalam dunia fitoterapi temulawak dikelompokkan sebagai adaptogen, yakni bahan yang tidak berbahaya dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan racun bagi tubuh. Secara umum temulawak menormalkan fungsi jaringan yang terganggu.
Hepatoprotector
Temulawak erat kaitannya dengan organ liver. Ia dikenal sebagai hepatoprotector, atau palindung hati. Dalam 1 bulan temulawak dapat menurunkan SGPT (sesrum glutamic pyruvic transaminase) dan SGOT (sesrum glutamic oxaloacetic transaminase) sampai 50%.
Banyak herbalis percaya temulawak berkhasiat membantu detoksifikasi di hati, melindungi liver, dan sekresi cairan empedu.
Fungsi lain temulawak sebagai antibakteri dan antiradang untuk memperbaiki organ hati yang rusak. Bila organ ini membaik, kadar SGPT dan SGOT darah akan turun. Pemberian kapsul temulawak terhadap pasien penderita hepatitis kronis menyebabkan nilai serologi menurun mendekati nilai normal.
Masih ada beberapa bukti ilmiah dan khasiat lain dari tanaman temulawak yang belum sempat saya posting di sini.
Redaksi Trubus. Herbal Indonesia Berkhasiat. Vol 8. Dengan perubahan seperlunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar