Umumnya masyarakat yang merasakan keluhan nyeri di persendian langsung mengira asam urat. Bahkan akibat anggapan ini, akhirnya setiap terjadi keluhan nyeri lantas saja orang tersebut segera membeli obat asam urat atau herbal untuk asam urat. Namun, benarkah demikian?
Pengertian bahwa setiap nyeri di persendian adalah asam urat perlu diluruskan. Tidak semua nyeri sendi disebabkan oleh asam urat dan tidak semua sendi yang bengkak berarti asam urat.
Asam urat (arthritis gout), rematik (rheumatoid arthritis/ RA), dan radang sendi (osteoarthritis/ OA) adalah penyakit yang menyerang sendi dengan penyebab berbeda. Namun, ketiga penyakit tersebut memiliki ciri serupa, yaitu sama-sama menimbulkan rasa sakit, kekakuan, dan peradangan di persendian, tetapi polanya berbeda.
Ilustrasi penyakit asam urat |
Pada rheumatoid arthritis penyakit dipicu oleh kekeliruan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan yang merusak sendi.
sementara gout disebabkan kelebihan asam urat yang mengkristal di sendi yang terkena. Sedangkan osteoarthritis adalah kerusakan dan keausan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan. Penyebab osteoarthritis adalah proses penuaan, cedera, kelemahan tulang atau penggunaan sendi berulang/ terlalu berat. Maka untuk memastikan suatu kelainan pada sendi apakah akibat asam urat perlu pemeriksaan lebih lanjut, di laboratorium misalnya.
Pemeriksaan laboratorium dengan teknik enzimatik menentukan batas kadar asam urat maksimum adalah 7 mg/dl. Sedangkan pada teknik biasa nilai normal maksimum pada angka 8 mg/dl.
Sebenarnya asam urat adalah asam yang berbentuk kristal sebagai hasil akhir dari proses pengolahan suatu zat bernama purin. Purin merupakan turunan ikatan nukleoprotein, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada ini sel-sel tubuh.
Purin memang secara normal terdapat dalam tubuh manusia dan dijumpai pada semua makanan yang berasal dari sel hidup baik jenis tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) ataupun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Sebenarnya setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada dasarnya setiap proses zat-zat tubuh yang normal serta hasil pengolahannya (metabolisme) pasti menghasilkan asam urat. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada wanita berada pada kisaran 2,6-6 mg/dl. Kadar asam urat di atas normal disebut hiperurisemia.
Sedangkan mengapa asam urat di dalam tubuh menjadi berlebihan adalah karena terlalu banyak mengasup makanan dan senyawa lain yang mengandung purin.
Sebenarnya tubuh telah menyediakan purin sebanyak 85 persen untuk kebutuhan tubuh setiap hari. Sedang yang diperlukan dari makanan hanya sekitar 15 persen. Maka seharusnya kita tidak perlu banyak menyantap makanan yang mengandung purin, karena dalam tubuh sudah tersedia banyak purin.
Sayangnya banyak masyarakat yang belum memahami hal ini.Akibatnya, banyak orang yang suka menyantap apa saja yang diinginkan tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya.
Sumber makanan dari produk hewani biasanya menandung purin yang tinggi. Bagi beberapa orang yang memiliki bakat mengalami gangguan asam urat, jenis makanan ini kurang baik dikonsumsi tanpa perhitungan. Apabila demikian, jumlah purin di dalam tubuhnya akan terlampau banyak, sehingga melewati ambang batas normal, maka terjadilah yang disebut sakit asam urat.
Purin yang melebihi batas normal akan menumpuk dipersendian. Sedang sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Akibat penumpukan ini, timbullah rasa yang sangat nyeri. Selain itu persendian akan nampak kemerahan, meradang, panas, kaku, dan membengkak secara tiba-tiba.
Serangan asam urat biasanya hanya menyerang satu persendiaan saja atau disebut monoartikular.
Sedangkan persendian yang paling sering terkena serangan awal asam urat adalah sendi pangkal ibu jari kaki.
Pada awalnya serangan akut asam urat dapat menimbulkan panas demam dan nyeri hebat yang biasanya bertahan berjam-jam sampai seharian, dengan atau tanpa pengobatan. Seiring berjalannya waktu, serangan asam urat akan timbul lebih sering dan lebih lama.
Terjadinya penyakit asam urat setidaknya dibagi menjadi empat tahapan. Pada tahap pertama yaitu kadar asam urat di dalam tubuh sudah tinggi, tetapi tidak menimbulkan keluhan apapun atau tidak ada keluhan hiperurikemia asimtomatik. Umumnya ditahapan ini orang menemukan dirinya sudah terserang asam urat secara tidak sengaja yaitu saat melakukan tes asam urat darah.
Karena tidak ada keluhan, maka di tahapan ini tidak perlu dilakukan pengobatan khusus, kecuali berupaya mengurangi kadar asam urat dalam tubuh dengan mengonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak. Di samping itu perlu mencegah pengonsumsian makanan yang mengandung asam urat dengan cara mengatur pola makan.
Tahapan kedua dimulai dengan timbulnya serangan asam urat akut atau mendadak dan tiba-tiba tanpa ada keluhan sebelumnya.
Jumlah asam urat dalam tubuh yang terus bertambah lama-lama akan menyebabkan pernumpukan kristal natrium urat (asam urat) di persendian. Kristal ini kemudian merangsang tubuh untuk melepaskan berbagai zat mediator peradangan yang menimbulkan serangan nyeri akut. Akibatnya pada tahap ini terjadi peradangan pada sendi yang nyeri.
Serangan akut asam urat bisa saja terjadi tanpa ada keluhan sebelumnya di siang hari sampai menjelang tidur. Namun saat tengah malam seseoang bisa mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, walau tubuhnya hanya terkena gesekan selimut atau hembusan angin saja maka akan sangat kesakitan. Sendi yang terkena serangan akan menjadi panas dan lembek jika disentuh, terlihat kemerahan atau memar, terasa gatal dan akan mengelupas setelah sakitnya mereda.
Sedangkan nyeri yang dirasakan bervariasi, mulai dari yang paling ringan berupa kedutan ringan sampai nyeri hebat, sehingga tidak bisa disentuh. Kadang-kadang diikuti keluhan sistemik (keluhan dari tubuh bagian dalam) seperti demam, mengigil, dan malaise. Rasa sakit akan menghilang sendiri dalm 3-10 hari.
Pada tahap ketiga, orang yang terserang asam urat sudah tidak lagi mengeluh sakit, sendi sudah tidak bengkak, dan tidak nyeri. Umumnya tahap ini berlangsung dari enam bulan hingga dua tahun. Bahkan terkadang ada yang berlangsung lima sampai sepuluh tahun.
Jadi pada saat demikian asam urat diam tidak aktif, tetapi karena kadar asam uratnya masih tinggi, maka akan terus berkembang jika asam urat tidak segera diturunkan kadarnya. Pada tahap ini juga keadaan menjadi tidak aktif namuan sekali-kali bisa muncul serangan asam urat.
Tahap terakhir kelebihan asam urat adalah pembentukan benjolan atau deposit. Pada tahap terakhir ini sejumlah besar asam urat yang menumpuk dipersendian tubuh telah mengeras dan membentuk kristal yang berupa benjolan yang sangat keras dan disebut deposit.
Benjolan sering terdapat pada tulang-tulang rawan, tendon, dan jaringan lunak tubuh, juga pada selaput antar tulang. Akibatnya bisa terjadi kekakuan pada sendi, keterbatasan gerak sendi, nyeri sendi terus menerus, luka dengan nanah putih didaerah yang terkena, dan nyeri pada berbagai bagian tubuh.
kristal-kristal yang telah menumpuk sebagai deposit membentuk tofi (benjolan keras tidak nyeri di sekitar sendi). Tofi sering ditemukan ddi sekitar jari tangan, ujung siku, dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakgn pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).
Asam urat yang terus menerus menumpuk makin lama juga bisa mengendap pada ginjal, sehingga seseorang dengan asam urat yang tinggi memiliki kecenderungan untuk mendapatkan penyakit batu ginjal. batu yang mendendap pada ginjal bisa mengganggu fungsi ginjal dan merusak ginjal.
Sekitar 90 persen penyakit asam urat disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secara tuntas dari tubuh melalui air seni, yang disebabkan jumlah purin yang masuk ke dalam tubuh sangat banyak. Akhirnya ginjal kewalahan mengeluarkannya. Sementara sebagian kecil lainnya disebabkan karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan.
Pembersihan asam urat atau purin yang tertimbun sebagai patogen lembab dapat dilakukan melalui mekanisme detoksifikasi, ekskresi (dikeluarkan), patogen akan didetoksifikasi di hepar (hati), setelah itu baru kemudia diekskresi bersama darah bekam di epidermis kulit.
Bekam di titik organ hati dapat membantu tubuh melakukan detoksifikasi timbunan patogen lembab tersebut. Titik hati terletak di punggung,di kiri atau kanan tulang belakang sejajar denan ujung bawah tulang belikat, agak ke bawah, diantara ujung tulang dada (V-toraks) ke 9-10, jadi ada dua titik, kiri dan dan kanan tulang belakang.
Untuk proses ekskresi asam uratnya, bisa dibekam di titik ginjal. Titik ini terletak sejajar dengan lekukan pinggang, di antara tulang pinggan (V-lumbal) ke 2-3, tepat di kanna kiri ruas tulang belakang.
Sedangkan bekam ditempat yang nyeri atau bengkak bisa dilakukan kalau nyerinya tidak terlalu berat, karena kalau terlalu berat, pasien akan kesakita ketika dibekam. Apabila demikian, maka bisa dibekam di lokasi sekitar yang nyeri.
Selain itu, agar proses pengobatan lebih efektif, bisa dibantu dengan herbal. Dalam kondisi serangan akut, bisa diberi herbal yang berfungsi mengurangi nyeri dan pembengkakan. Juga ditempat yang bengkak atau nyeri bisa dikompres dengan air dingin bergantian dengan air panas.
Dalam kondisi tidak serangan (tidak nyeri), herbal-herbal yang berfungsi melarutkan dan megikat asam urat bisa diminum untuk pengjagaan (maintenans) tubuh.
Serta orang yang mempunyai kecenderungan terserang asam urat, sebaiknya menghindari makan makanan yang mengandung purin atau asam urat kadar tinggi (kadarnya 150-800 mg/100 gram makanan), seperti hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tempe) alkohol serta makanan dalam kaleng.
Juga dianjurkan mengurangi makanan dengan kadar asam urat sedang (50-150 mg/100 gram makanan), seperti daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung. Wallahu a'lam
(dr. Wadda' A Umar, Tabloid Bekam Edisi 14 Th Ke 3/ 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar