Sejak zaman
dahulu, pegagan telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit,
seperti gangguan kulit, saraf, dan memperbaiki peredaran darah. Ribuan tahun
berlalu, nama Centella asiatica itu
semakin dikenal. Genus asiatica mengindikasikan
pegagan berasal dari benua Asia.
Berbagai
penelitian membuktikan khasiat pegagan sebagai tanaman obat. Salah satu khasiat
yang paling banyak diteliti adalah yang menyangkut kecerdasan. Pelitian terbaru
di India membuktikan tanaman keluarga Umbelliferae
itu juga berguna bagi anak yang mengalami keterbelakangan mental.
Meningkatkan IQ
Penelitian yang
dilakukan oleh Prof Veena Kalra, Hilna Zamir, Pandey RM, dan Kala Suhas Kulkari,
dari Research and Developent Center, The Himalaya
Drug Company, Makali, Bangalore India itu bahakan sudah memasuki tahap uji
klinis. Uji klinis pada 2002 dilakukan pada anak usia sekolah, umur 6-12 tahun,
yang menderita Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD adalah kelainan otak yang umum terjadi
pada anak-anak, yang dicirikan dengan ketidakmampuan melakukan tugas sederana,
hiperaktif, dan implusif.
Peserta uji klnis
memiliki kisaran Intelligent Quotient (IQ)
90-110. Seluruh peserta dibagi dalam dua kelompok, masing-masing terdiri dari
30 anak. Kelompok pertama diberi plasebo dan digunakan sebagai kontrol.
Kelompok kedua diberi ramuan herbal mentat yang sudah dibentuk tablet. Mentat
terdiri dari 70 mg Centella asiatica,
136 mg Bacopa monnieri, 52 mg Evovulus alsinodes, 52 mg Nardostachys jatamansi, 50 mg valeriana wallichi, 50 mg Embeia ribes, 50 mg Prunus amiygdalus, 36 mg Trinospora
cordifolia, 36 mg Terminalia chebula,
36 mg Emblica offcinalis, 32 mg
Oroxylum indicum, dan 32 mg Celastrus paniculatus.
Baik plasebo
maupun mentat diberkan dengan dosis 2 tablet perhari. Penelitian dilakukan
selama 6 bulan. Setap 2 bulan sekali kemajuan peserta klinis dipantau. Pada 4
bulan pertama, kelompok 2 menunjukkan peningkatan konsentrasi dibandingkan
dengan kelompok 1. gerak motorik kelompok 2 juga lebih terkontrol dibandingkan
kelompok 1. Hasil akhir setelah 6 bulan menunjukkan kelompok yang diberi mentat
mengalami kemajuan pesat.
Penelitian serupa
dilakukan oleh B. Sathya dan R. Uthaya Ganga, dari Govt. Siddha Medical College, Palayamkottai, India. Mereka
menguji khasiat serbuk pegagan terhadap
IQ anak. Hasilnya, serbuk pegagan terbukti dapat meningkatkan intelegensia.
Limabelas anak yang mengalami hambatan mental diberi 500 mg serbuk pegagan selama
1 bulan. Hasilnya, IQ meningkat sampai 4,6%. Semua anak yang mengikuti uji
klinis juga lebih berkonsentraasi.
Selain itu, anak
yang berperilaku pasif, pemalu, dan gelisah, berubah menjadi periang,
komunikatif dan kooperatif. Itulah khasiat dari zat asiaticosida yang terdapat
dalam pegagan. Senyawa golongan triterpenoid itu mampu meningkatkan daya ingat,
konsentrasi dan kewaspadaan. Cara kerjanya dengan melancarkan sirkulasi pasokan
oksigen dan nutrisi sel ke otak. Selain tu, daun pegagan juga mengandung
senyawa alkaloid yang dapat memberikan energi bagi otak.
Multikhasiat
Pegagan pun ampuh
menggempur penyakit lepra. Di India dan Madagaskar, gotu cola, nama pegagan di
India, dijadikan ramuan tradisional untuk mengobati penyakit itu. Itu karena
asiaticosida, selain bermanfaat untuk mengencerkan otak, juga mampu melemahkan
bakteri lepra Mycobacterium leprae dengan
mengikis bagian berlilin dinding luarnya. Hasilnya, baksil tersebut dapat
dengan mudah ditumpas oleh tubuh atau obat lain.
Menurut Dr. Anas
Subarnas, Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Padjajaran, tanaman yang bersifat
adaptif itu menghasilkan antibiotik yang aktif melawan baksil tuberkolosis. Hal
itu dibuktikan dengan penelitian Boeteau P. dari Tuberculosis Research Center di India. Senyawa aktif dalam pegagan
mampu melawan Mycobacterium tuberculosis.
Ia menginokulasi bakteri tuberkulosis pada marmut selama 15 hari. Setelah
itu, 0,5 ml asiaticosida diinjeksikan ke tubuh marmut. Hasilnya, jumlah lesi
tuberkular di paru-paru , hati, dan limpa berkurang.
Senyawa
asiatcosida juga tidak hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri tuberkulosis,
tapi juga berpotensi sebagai imunomodulator atau peningkat daya taha tubuh.
Tanaman pegagan
bersifat diuretik, sehingga menyebabkan sering berurine. Hal ini dibuktikan
oleh Malawati Salim, seperti yang dikutip oleh Pudjawati dkk, peneliti dari
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan dalam Warta
Tumbuhan Obat Indonesia. Ia meneliti pengeluaran air kemih anjing yang diberi
rebusan daun pegagan konsentrasi 0,5%, 5%, dan 10% sebanyak 10 ml kg/bb. Air
rebusan tersebut disuntikkan ke dalam pembuluh vena paha anjing. Jumlah air
kemih yang keluar diukur setiap 15 menit selama 90 menit kemudian dibandingkan
dengan kontrol. Hasilnya makin besar dosis yang diberikan, semakin besar
pengaruhnya terhadap pengeluaran air kemih. Karena itu pantaslah pegagan
disebut sebagai herba multikhasiat. Namun, meskipun khasiatnya banyak, konsumsi
berlebihan juga membahayakan, karena bisa menyebabkan sakit kepala, vertigo,
bahkan koma.
Nice Info Gan, ane juga punya artikel pegagan:
BalasHapusEfek pengobatan dari Cantella Asiatica/Pegagan, secara tradisional dan secara ilmiah sudah lama berkembang. Pegagan telah lama dikenal sebagai obat untuk merevitalisasi tubuh dan pembuluh darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh. Tak kalah penting, pegagan dapat dikonsumsi sebagai brain tonic atau obat anti lupa bagi orang ... selengkapnya dihttp://indoroyal.com/info-herbal/info-herbal-pegagan-cantella-asiativa.html
Yoi gan... :)
Hapus