Herbal Holistik Murah Hati: PEGAGAN: GULMA MAKANAN OTAK

Minggu, 13 Mei 2012

PEGAGAN: GULMA MAKANAN OTAK


Sejak zaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti gangguan kulit, saraf, dan memperbaiki peredaran darah. Ribuan tahun berlalu, nama Centella asiatica itu semakin dikenal. Genus asiatica mengindikasikan pegagan berasal dari benua Asia.
Berbagai penelitian membuktikan khasiat pegagan sebagai tanaman obat. Salah satu khasiat yang paling banyak diteliti adalah yang menyangkut kecerdasan. Pelitian terbaru di India membuktikan tanaman keluarga Umbelliferae itu juga berguna bagi anak yang mengalami keterbelakangan mental.


Meningkatkan IQ
Penelitian yang dilakukan oleh Prof Veena Kalra, Hilna Zamir, Pandey RM, dan Kala Suhas Kulkari, dari  Research and Developent Center, The Himalaya Drug Company, Makali, Bangalore India itu bahakan sudah memasuki tahap uji klinis. Uji klinis pada 2002 dilakukan pada anak usia sekolah, umur 6-12 tahun, yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD adalah kelainan otak yang umum terjadi pada anak-anak, yang dicirikan dengan ketidakmampuan melakukan tugas sederana, hiperaktif, dan implusif.
Peserta uji klnis memiliki kisaran Intelligent Quotient (IQ) 90-110. Seluruh peserta dibagi dalam dua kelompok, masing-masing terdiri dari 30 anak. Kelompok pertama diberi plasebo dan digunakan sebagai kontrol. Kelompok kedua diberi ramuan herbal mentat yang sudah dibentuk tablet. Mentat terdiri dari 70 mg Centella asiatica, 136 mg Bacopa monnieri, 52 mg Evovulus alsinodes, 52 mg Nardostachys jatamansi, 50 mg valeriana wallichi, 50 mg Embeia ribes, 50 mg Prunus amiygdalus, 36 mg Trinospora cordifolia, 36 mg Terminalia chebula, 36 mg Emblica offcinalis, 32 mg Oroxylum indicum, dan 32 mg Celastrus paniculatus.
Baik plasebo maupun mentat diberkan dengan dosis 2 tablet perhari. Penelitian dilakukan selama 6 bulan. Setap 2 bulan sekali kemajuan peserta klinis dipantau. Pada 4 bulan pertama, kelompok 2 menunjukkan peningkatan konsentrasi dibandingkan dengan kelompok 1. gerak motorik kelompok 2 juga lebih terkontrol dibandingkan kelompok 1. Hasil akhir setelah 6 bulan menunjukkan kelompok yang diberi mentat mengalami kemajuan pesat.
Penelitian serupa dilakukan oleh B. Sathya dan R. Uthaya Ganga, dari Govt. Siddha Medical College, Palayamkottai, India. Mereka menguji  khasiat serbuk pegagan terhadap IQ anak. Hasilnya, serbuk pegagan terbukti dapat meningkatkan intelegensia. Limabelas anak yang mengalami hambatan mental diberi 500 mg serbuk pegagan selama 1 bulan. Hasilnya, IQ meningkat sampai 4,6%. Semua anak yang mengikuti uji klinis juga lebih berkonsentraasi.
Selain itu, anak yang berperilaku pasif, pemalu, dan gelisah, berubah menjadi periang, komunikatif dan kooperatif. Itulah khasiat dari zat asiaticosida yang terdapat dalam pegagan. Senyawa golongan triterpenoid itu mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan kewaspadaan. Cara kerjanya dengan melancarkan sirkulasi pasokan oksigen dan nutrisi sel ke otak. Selain tu, daun pegagan juga mengandung senyawa alkaloid yang dapat memberikan energi bagi otak.

Multikhasiat
Pegagan pun ampuh menggempur penyakit lepra. Di India dan Madagaskar, gotu cola, nama pegagan di India, dijadikan ramuan tradisional untuk mengobati penyakit itu. Itu karena asiaticosida, selain bermanfaat untuk mengencerkan otak, juga mampu melemahkan bakteri lepra Mycobacterium leprae dengan mengikis bagian berlilin dinding luarnya. Hasilnya, baksil tersebut dapat dengan mudah ditumpas oleh tubuh atau obat lain.
Menurut Dr. Anas Subarnas, Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Padjajaran, tanaman yang bersifat adaptif itu menghasilkan antibiotik yang aktif melawan baksil tuberkolosis. Hal itu dibuktikan dengan penelitian Boeteau P. dari Tuberculosis Research Center di India. Senyawa aktif dalam pegagan mampu melawan Mycobacterium tuberculosis. Ia menginokulasi bakteri tuberkulosis pada marmut selama 15 hari. Setelah itu, 0,5 ml asiaticosida diinjeksikan ke tubuh marmut. Hasilnya, jumlah lesi tuberkular di paru-paru , hati, dan limpa berkurang.
Senyawa asiatcosida juga tidak hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri tuberkulosis, tapi juga berpotensi sebagai imunomodulator atau peningkat daya taha tubuh.
Tanaman pegagan bersifat diuretik, sehingga menyebabkan sering berurine. Hal ini dibuktikan oleh Malawati Salim, seperti yang dikutip oleh Pudjawati dkk, peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan dalam Warta Tumbuhan Obat Indonesia. Ia meneliti pengeluaran air kemih anjing yang diberi rebusan daun pegagan konsentrasi 0,5%, 5%, dan 10% sebanyak 10 ml kg/bb. Air rebusan tersebut disuntikkan ke dalam pembuluh vena paha anjing. Jumlah air kemih yang keluar diukur setiap 15 menit selama 90 menit kemudian dibandingkan dengan kontrol. Hasilnya makin besar dosis yang diberikan, semakin besar pengaruhnya terhadap pengeluaran air kemih. Karena itu pantaslah pegagan disebut sebagai herba multikhasiat. Namun, meskipun khasiatnya banyak, konsumsi berlebihan juga membahayakan, karena bisa menyebabkan sakit kepala, vertigo, bahkan koma.

(Trubus Edisi Khusus 63 tahun RI

Artikel Lainnya:
  1. ANAK HIPERAKTIF  

2 komentar:

  1. Nice Info Gan, ane juga punya artikel pegagan:
    Efek pengobatan dari Cantella Asiatica/Pegagan, secara tradisional dan secara ilmiah sudah lama berkembang. Pegagan telah lama dikenal sebagai obat untuk merevitalisasi tubuh dan pembuluh darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh. Tak kalah penting, pegagan dapat dikonsumsi sebagai brain tonic atau obat anti lupa bagi orang ... selengkapnya dihttp://indoroyal.com/info-herbal/info-herbal-pegagan-cantella-asiativa.html

    BalasHapus