Herbal Holistik Murah Hati: MANGGA BISA TURUNKAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG

Jumat, 25 Mei 2012

MANGGA BISA TURUNKAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG

Pohon dan Buah Mangga
Setiap orang membutuhkan antioksidan untuk mecegah kerusakan akibat radikal bebas yang dapat mencetuskan penuaan, penyakit degenerative, dan kematian dini. Buah mangga termasuk pemasok antioksidan beta-karoten sekaligus penyedia provitamin A yang unggul.
Mangga adalah sumber penting beta-karoten, salah satu jenis karotenoid (pigmen tanaman berwarna kuning hingga merah) yang memiliki aktivitas provitamin A. Artinya, ketika dikonsumsi, beta-karoten dalam mangga akan diubah menjadi vitamin A. Disamping beraktivitas provitamin A, beta-karoten mempunyai aktivitas antioksidan.
Antioksidan ialah senyawa penetral radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tak stabil yang terus-menerus menyerang tubuh dari luar (karena sinar matahari, polusi, asap rokok) dan dari dalam (disebabkan oleh metabolism dan kehidupan normal).
Molekul ini mengalami suatu reaksi berantai yang menimbulkan jutaan radikal bebas baru yang merusak protein, sel, jaringan, dan organ tubuh. Ia menyebabkan penuaan, perubahan degenerative. Sederhananya, cara radikal bebas merusak sel tubuh sama dengan proses oksigen membuat kertas putih berubah warna menjadi kuning atau mentega menjadi tengik.
Antioksidan mencegah kerusakan tubuh dengan melindungi protein, sel, jaringan, dan organ sasaran radikal bebas. Antioksidan sudah terbukti secara ilmiah menghambat penuan, penyakit jantung, bebagai kanker, dan kebutan, serta memperkuat system imun.

Beta-karoten
Mangga tergolong buah yang sarat beta-karoten dan vitamin A. Penelitian yang dilaporkan oleh Setiawan dan tiga koleganya memperlihatkan bahwa mangga mengandung beta-karoten sebanyak 553 µg per 100 g bagian segar yang dapat dimakan, lebih sedikit dari salak (2997 µg), jambu biji (984 µg), dan semangka merah (592 µg).
Sebagai penyedia vitamin A, mangga juga termasuk yang layak diandalkan sebab dengan mengonsumsi sebanyak 6-7 buah segar sehari, kebutuhan vitamin A orang dewasa tiap hari dapat tercukupi.
Karena kaya akan beta-karoten dan vitamin A, makan mangga diduga dapat meningkatkan system kekebalan tubuh dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Itu didasarkan riset yang dilkukan the Institute or Nutritional Science, the University of Postdam, Jerman, yang menemukan bahwa bayi tikus yang makananya diberi tanbahan beta-karoten dan vitamin A ternyata memiliki kadar protein pembentuk sisten kekeblan lebih tinggi. Studi-studi epidemiologis menunjukkan, tingginya asupan (intake) karotenoid berhubungan dengan rendahnya risiko penyakit jantung.
Osganian dan kawan-kawan meniliti kaitan antara asupan makanan kaya karotenois dan risiko PAK (penyakit arteri koroner) pda 73.286 perawat perempuan selama 12 tahun terus-menerus.
Selama kurun waktu tersebut mereka menemukan 998 kasus baru PAK. Setelh dilakukan adjustment untuk umur, kebiasaan merokok, dan faktor-faktor risiko PAK lainnya, para peneliti menemukan hubungan signifikan antara tingginya asupan beta-karoten dan alfa-karoten dengan rendahnya risiko PAK.
Asupan beta-karoten subyek penelitian bersumber dari makanan sarat beta-karoten seperti mangga, apricot, wortel, bayam, brokoli, dan cabai, sedangkan asupan alfa-karoten berasal dari antara lain wortel, jagung, dan labu kuning.
Riset lain yang dilakukan Klipstein-Grobusch dn kawan-kawan terhadap 4.802 warga Belanda selama 4 tahun terus-menerus menemukan, ada penurunan signifikan risiko myocardial pada subyek-subyek yang mengonsumsi beta-karoten paling tinggi daripada yang mengonsumsi beta-karoten paling rendah.
Mangga, apricot, wortel, bayam, brokoli, dan cabai adalah buah dan sayuran yang kaya akan beta-karoten. Namun, bioavaibilitas beta-karoten yang dijumpai dalam buah berwarna kuning kemerah-merahan seperti mangga dan apricot jauh lebih tinggi dibndingkan dengan bioavaibilitas beta-karoten yang terdapat pda sayuran berwarna kuning kejingga-jinggaan dan sayuran berwarna hijau seperti wortel, cabai, bayam, brokoli. Artinya, beta-karoten dalam buah lebih mudh digunakan oleh tubuh daripada beta-karoten pda sayuran.
Mangga dan apricot merupakan buah-buahan yang sarat antioksidan beta-karoten sekaligus pemasok provitamin A yang dapat diandalkan untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Dibandingkan dengan apricot, mangga lebih unggul sebab tergolong buah local yang murah saat ketersediaannya berlimpah, sdangkan apricot termasuk buah impor-yang lebih sukar dijumpai di pasar-sehingga berharga jauh lebih mahal.

Mangga Gedong
Untuk mendapatkan mangga berkualitas, pilihlah mangga yang tua/matang, berwarna hijau kekuning-kuningan atau kuning kemerah-merahan dengan aroma harum.
Mangga Gedong adalah mangga yang memiliki kndunganbeta-karoten tingg. Mangga jenis ini banyak tumbuh di daerah Cirebon dan Majalengka, Jawa Barat. Studi yang dilaporkan Rosmalina dan Permaesih dari PUsat Litbang Gizi dan Makanan Depkes RI menunjukkan bahwa dalam setiap 100 g mangga gedong terkandung beta-karoten sebesar 215 µg. Kadar beta-karoten pada mangga gedong itu hamper 2,5 kali lipat beta-karoten yang terdapat dalam mangga golek (90,1 µg), sekitar 16 kali lipat mangga indramayu (13,5 µg), dan 17 kali lipat mangga harum manis (12,5 µg).

Memakan buah mangga hanyalah ikhtiar/ usaha untuk menjaga keshatan tubuh, namun kesehatan dan kesembuhan merupakan karunia Allah subhanahu wa ta'ala.

(2009. Nurfi Afriansyah. Rahasia Sehat dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta: Kompas, dengan sedikit perubahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar