Herbal Holistik Murah Hati: XERONINE DAN KHASIAT UTAMA MENGKUDU

Senin, 14 Mei 2012

XERONINE DAN KHASIAT UTAMA MENGKUDU

Indonesia sebagai Negara yang kaya abhan baku obat, tentunya harus bias memanfaatkan peluang kampanya Back to Nature. Salah satu potensi obat tradisional itu adalah mengkudu.
Mengkudu (Morinda citrifolia), diJawa disebut pace dan di tanah Parahiyangan dikenal sebagai cangkudu. Tanaman mengkudu merupakan tanaman berdaun hijau, hidup di daerah pantai sampai ketinggian 400 m dpl. Mengkudu berasal dari Benua Asia, Australia, dan pulau-pulau lain di lautan Pasifik.
Meskipun di alam terdapat beberapa jenis tanaman mengkudu, Morinda citrifolia ternyata merupakan jenis obat paling efektif dilihat dari daya khasiatnya. Di Hawaii telah diproduksi secra komersial produk tradisional berkhasiat dengan merek dagang Lametco, menggunakan 100 persen buah Morinda citrifoliai.

Obat Tradisional
Di Hawaii, Amerika Serikat, buah mengkudu dikenal sebagai buah noni, yang dipercaya oleh penduduk asli Hawaii memiliki nilai pengobatan luar biasa sehingga disebut The Hawaii Magic Plant.
Khasiat noni menjadi dasar pengobatan tradisional di kawasan itu. Bagi Kahnas (juru pengobatan) tiada ramuan obat tanpa noni. Beberapa penyakit yang dipercaya dapat disembuhkan oleh buah mengkudu adalah tekanan darah tinggi, kejang, menstruasi, arthritis, radang lambung, luka, depresi mental, senilitas, kurang nafsu makan, atherosclerosis gangguan saluran darah, ketergantungan obat, dan lain-lain, juga meredakan rasa sakit.
Secara tradisional, mengkudu diminum dalam bentuk sari buah (jus). Namun, buah yang telah matang memiliki bau yang sangat menyengat tidak sedap, sehingga tanpa ada suatu proses pemanasan agak sulit untuk diminum. Karena bau daging buah yang tidak enak, produk sari mengkudu sering ditambah sari buah lain. Yang sering digunakan sebagai bahan campuran adalah sari asam jawa atau tamarin juice.
Menurut Heinicke (1985) buah mengkudu mengandung komponen bioaktif, alkaloid alami yang disebut xeronine, atau dalam bentuk calon precursor yang oleh alat pencernaan tubuh dapat diubah menjadi senyawa aktif.
Bagaimana mekanisme penyembuhan penyakit itu sendiri masih belum jelas benar. Yang jelas, dalam jus buah terdapat berbagai enzim (protein) dan senyawa alkaloid, yang diduga mampu bebekerja secara sinergik dalam menyembuhkan penyakit.
Dari hasil penelitian yang telah terkumpul diketahui mengkudu secara umum merangsang system kekebaln, pengaturan fungsi sel dan regenerasi seluler dari sel yang mengalmi kerusakan.

Xeronine
Dr. Ralps M. Heinicke adalah peneliti pertama yang telah berpuluh-puluh tahun meneliti khasiat buah noni. Berhasil mengisolasi komponen bioaktif xeronine, suatu senyawa yang memiliki kemampuan seperti bromelin, suatu enzim protease yang terdapat dalam buah nanas matang. Xeronine adalah molekul alkaloid yang secara fisiologis sangat aktif dan penting artinya bagi fungsi semua sel dalam tubuh manusia.
Xeronine merupakan molekul alkaloid yang relative berukuran kecil, memiliki sifat fisiologik aktif dalam ukuran kisaranpikogram= 10-12 gram. Secara praktis xeronine terdapat dalam sebuah sel yang sehat, baik itu mikroba, sel tanaman maupun binatang. Namun, jumlah molekul alkaloid bebasnya sangat rendah atau kecil, sehingga berada di bawah jumlah yang dapat dianalisis di laboratorium.
Emskipun buah mengkudu mengandung xeronine bebas sangat rendah sehingga dapat diabaikan begitu saja, ada jumlah yang cukup besar untuk calon atau prokursor dari xeronine, yaitu proxeronine. Senyawa tersebut merupakan molekul yang bersifat aneh: memiliki berat molekul sekitar 16.000 dibanding dengan molekul alkaloid lain, koloid ini tidak mengandung gula, asam amino, mupun asan nukleat.
Disamping itu, peneliti lain Dr. Hiromatsu dkk (1993) juga melporkan bahwa ekstrak Morinda citriflolia mengandung senyawa yang dikenal sebagai damnacanthl yang bekerja sebagai penghambat (inhibitor) terhadap fungsi dan pertumbuhan K-RAS-NRK (precursor bagi kanker tertentu).
Hirazumi (1004) jadi terpukau akan khasiat mengkudu, saat ayahnya membantu teman baiknya yang sedang sakit keras dengan member jus mengkudu. Temannya sembuh dan sehat kembali. Ia kemudian melakukan percobaan sendiri dengan memberikan jus mengkudu murni kepada hewan anjing yang sedang sekarat. Anjingnya sehat kembali.
Dalam penelitiannya terhadap tikus yang sudah ditulari tumor, satu kelompok diberi jus mengkudu sedangkan kelompok lainnya tidak. Tikus-tikus yang tidak diberi jus mengkudu matisetelah 9-12 hari pasca injeksi tumor, sedangkan yang diberi jus mengkudu meningkat jangka hidupnya 105-123% disbanding yang tidak diberi jus. Tampaknya, jus mengkudu secara tidak langsung dapat meningkatkan system kekebaln penderita yang melibatka macrophage dan atau lymphocyte.

Efek Farmkologi
Buah mengkudu juga mengandung enzim dalam bentuk inaktif yang mampu mengeluarkan xeronine dari bentuk proxeronine. Bila sari mengkudu masuk lambung yang sedang kosong, proenzim yang kritis tersebut dapat melarikan diri dari proses pencernan di dalam lambung masuk ke dalam usus halus. Di usus halus itulah kemungkinan besar proxeronine teraktivasi dan menjadi aktif bekerja.
Xeronine juga berdampak pada kasus kebakaran kulit. Xeronine akan mengubah system procollogenase ke dalam protease spesifik secara cepat dan aman, yang menggantikan jaringan kulit yang telah mati akibat kebakaran.

Waktu konsumsi
Bila jus mengkudu dikonsumsi sewaktu perut kenyang, maka hanya sedikit faedahnya. Enzim pepsin dan asam (HCl) yang terdapat di dalam lambung akan merusak enzim yang mampu membebaskan xeronine. Bagi orang yang sakit berat, meminum jus mengkudu sewaktu perut kosong jarang mengalami mslah. Namun demikian, bagi orang yang sehat yang ingin meminum jus mengkudu sebagai healthy tonic drink, saat minumnya ternyata merupakan factor yang kritis, Heinicke menganjurkan agar mengkonsumsi 100 ml jus mengkudu setengah jm sebelum sarapan. Pda saat itu jus secara cepat melewati lambung masuk ke dalam usus kecil, di daerah itu proenzim diubah menjadi enzim yang aktif.
Untuk mencpai khasiat maksimal dianjurkan sari mengkudu hendaknya diminum tidak bersaman dengan minum kopi, tea, tembakau, atau alcohol. Heinicke juga menyarankan agar digunakan buah yang masih hijau, karena lebih besar mengandung komponen yang berkhasiat dan lebih rendah kadar selera yang tidak sedap.

(2009. Khomsan, Ali. Rahasia Sehat dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta: Kompas, dengan sedikit perubahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar